Pages

Senin, 08 Oktober 2012

Penalaran (Penalaran Induktif)


Penalaran

Dalam tulisan ini saya akan mencoba menjelaskan tentang “Penalaran” dan lebih menjelaskan lagi tentang “Pola Penalaran Induktif beserta Jenis Penalarannya”. Saya mendapat berbagai referensi yang bisa saya ambil, agar tulisan ini bisa lebih bermanfaat bagi yang membacanya.

Penalaran  

Penalaran merupakan proses berpikir manusia yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian untuk menghubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan..
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk pproposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).

Penalaran Induktif
Adalah merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasilpengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.
 Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikangejala dan melakukan generalisasi. Penalaran induktif dilakukan dengan menyebutkan permasalahan-permasalahan khusus dan berangsur-angsur menuju simpulan (permasalahan umum).

Bentuk – bentuk Penalaran Induktif :
a.    Generalisasi
Pengertian Generalisasi
·                  Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
·                  Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
·                  Generalisasi sebagai teknik membicarakn proses penalaran yang bertolak belakang dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena yang diselidiki
·                  Hukum penalran induktif tidak sampai pasti, tapi kemungkinan besar, sedangkan penalran deduksi menghasilkan penalran pasti
Contoh :
·                   Jika dipanaskan, besi memuai.
·                   Jika dipanaskan, tembaga memuai.
·                   Jika dipanaskan, perak memuai.
·                   Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.

Macam – macam Generalisasi :
1.        Generalisasi sempurna adalah seluruh fenomena menjadi dasar penyimpulan yang diselidiki.
Contoh : semua hari tiap bulan Masehi tidak lebih dari 31 hari, dengan meneliti tiap bulannya.
2.      Generalisasi tidak sempurna adalah generalisai berdasarkan sebagian fenomena untuk kesimpulan yang belum diselidiki.
Contoh : kita lihat sebagai orang Indonesia Gotong royong , tapi kita hanya melihat sebagian saja.

b.   Analogi
Pengertian analogi
Adalah cara penarikan penalaran yang dilakukan dengan cara membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi keduanya memiliki beberapa sisi persamaan atau sifat yang sama .
Contoh :
·                  Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
·                  Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
·                  Ali adalah lulusan Akademi Amanah. Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Terdapat tiga unsur penyimpulan analogi :
1.        Peristiwa pokok
2.      Persamaan prinsipal sebagai pengikat
3.      Fenomena yang hendak dianalogikan


c.    Kausalitas
Pengertian kausalitas
penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan, yaitu menunjukkan hubungan sebab-akibat atau akibat-sebab.
Dengan menghubungkan fakta yang satudengan fakta yang lain, dapatlah kita sampaikepada kesimpulan yang menjadi sebab darifakta itu atau dapat juga kita sampai kepadaakibat fakta itu.

Macam hubungan kausal :
1.        Sebab- akibat.
            Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
2.      Akibat – Sebab.
            Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3.      Akibat – Akibat.
            Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan   jemuran di rumah basah.

Sumber :
sepitri.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../slide+penalaran.ppt
id.wikipedia.org
www.scribd.com
kk.mercubuana.ac.id/files/61004-12-632591541984.doc

0 komentar:

Posting Komentar