Pages

Minggu, 14 Oktober 2012

Penalaran Deduktif


Penalaran Deduktif


A.    Pengertian Penalaran Deduktif
proses berpikir logis yang diawali dengan penyajian fakta yang bersifat umum, menyimpulkan pengetahuan baru yang bersifat khusus dan diakhiri kesimpulan khusus yang berupa prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku khusus. Penalaran deduktif dapat berupa silogisme atau entimem.

         Bersifat silogisme: argumen yang terdiri dari premis-premis dan kesimpulan.
         Premis Yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan

B.     Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi yang ketiga. Sementara itu, proposisi merupakan pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung di dalamnya (Keraf, 1982). Silogisme terdiri atas tiga bagian, yakni premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
·         Premis Mayor
            Premis mayor mengandung term mayor dari silogisme, merupakan generalisasi atau proposisi yang dianggap benar bagi semua unsur atau anggota kelas tertentu.
Premis adalah proposisi yang menjadi dasar bagi argumentasi, sedangkan term adalah suatu kata atau frasa yang menempati fungsi subjek atau predikat.
·         Premis Minor
Premis minor mengandung term minor dari silogisme, berisi proposisi yang mengidentifikasi atau menunjuk sebuah kasus atau persitiwa khusus sebagai anggota dari kelas itu.
·         Kesimpulan
Kesimpulan adalah proposisi yang menyatakan bahwa apa yang berlaku bagi seluruh kelas akan berlaku pula bagi anggota-anggotanya.

Macam – macam Silogisme :

  1. Silogisme Kategorial
 Adalah silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi kategorik , Demi lahirnya konklusi maka pangkal umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi universal, sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus partikuler atau singuler, tetapi bisa juga proposisi universal tetapi ia diletakkan di bawah aturan pangkalan umumnya. 
Silogisme kategorial adalah  Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi :
·         Premis umum : Premis Mayor (My)
·         Premis khusus :Premis Minor (Mn)
·         Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
            Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

Aturan umum dalam silogisme kategorial sebagai berikut:
1)      Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
2)      Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
3)      Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
4)      Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.
5)      Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
6)      Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
7)      Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
8)      Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh silogisme Kategorial:
Ø  My      : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
            Mn      : Badu adalah mahasiswa
            K         : Badu lulusan SLTA

  1. Silogisme Hipotesis
Adalah  argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik yang menetapkan atau mengingkari terem antecindent atau terem konsecwen premis mayornya 
 Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
            Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden,  simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My      : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
            Mn      : Air tidak ada.
            K         : Jadi, Manusia  akan kehausan.

  1.  Silogisme Alternatif :
adalah Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
            Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
            My      : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
            Mn      : Nenek Sumi berada di Bandung.
            K         : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.


  1. Emiten
Adalah silogisme yang dipendekkan. Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh entimen:
1)      Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
2)      Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.


Sumber :
sepitri.staff.gunadarma.ac.id/.../slide+penalaran.ppt 
WEB KDM – penalaran karangan ilmiah 

0 komentar:

Posting Komentar