Pages

Rabu, 16 Januari 2013

Konvensi Naskah


KONVENSI NASKAH

Assalamualaikum wr.wb
Kali ini saya akan menjelaskan tentang  Konvensi Naskah
A.      PENGERTIAN KONVENSI NASKAH
Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Sebuah karangan juga menuntut suatu persyaratan lain yaitu persyaratan formal; bagaimana supaya bentuk atau wajah dari karangan itu, sehingga kelihatan tampak lebih indah dan menarik. Persyaratan formal ini meliputi bagian-bagian pelengkap dan kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan. Semua persyaratan ini secara umum disebut dengan konvensi naskah.
            Dari segi persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi  menjadi 3 :
1.       karya yang dilakukan secara formal, yaitu bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut oleh konvensi.
2.       karya yang dilakukan secara semi-formal, yaitu bila sebuah karangan tidak memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi.
3.       karya yang dilakukan secara  non-formal. bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya.

B.      Syarat Formal Penulisan Sebuah Naskah
Dalam menyusun karangan perlu adanya pengorganisasian karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis: penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang sistematis.
Persyaratan formal (bentuk lahiriah) yang harus dipenuhi sebuah karya menyangkut tiga bagian utama, yaitu:
1.      Bagian Pelengkap Pendahuluan
disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik.
a.   Judul Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul
Judul pendahuluan adalah nama karangan. Halaman judul pendahuluan tidak mengandung apa-apa kecuali mencantumkan judul karangan atau judul buku. Judul karangan atau judul buku ditulis dengan huruf kapital. Biasanya letaknya di tengah halaman agak ke atas. Namun, variasi-variasi lain memang kerap sekali dijumpai. 
Dalam pembuatan sebuah makalah atau skripsi, halaman judul mencantumkan nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas pengarang (nomor induk/registrasi, kelas, nomor absen), nama unit studi (unit kerja), nama lembaga (jurusan, fakultas, unversitas), nama kota, dan tahun penulisan.
unsur-unsur pembuatan judul sebagai berikut:
·         Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
·         Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
·         Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
·         Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
·         Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi pada halaman judul:
·         Judul diketik dengan huruf  kapital
·         Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat
·         Nama penulis ditulis dengan huruf kapital, di bawah nama dituliskan Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
·         Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi; makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo
·         Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi, jurusan, fakultas, universitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf kapital
b.      Halaman Persembahan (kalau ada)
Bagian ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin memasukan bagian ini, maka hal itu semata-mata dibuat atas pertimbangan penulis. Persembahan ini jarang melebihi satu halaman, dan biasanya terdiri dari beberapa kata saja.
Bila penulis menganggap perlu memasukkan persembahan ini, maka persembahan ini ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.
c.       Halaman Pengesahan (kalau ada)
Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah.
 Halaman pengesahan biasanya digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, sedangkan makalah ilmiah, dan karangan lainnya (baik non-fiksi maupun fiksi) tidak mengharuskan adanya halaman pengesahan. Penyusunan pengesahan ditulis dengan memperhatikan persyaratan formal urutan dan tata letak unsur-unsur yang harus tertulis di dalamnya.
·         Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan.
·         Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah.
d.      Kata Pengantar
Kata pengantar adalah bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa menulis sebuah karangan. Setiap karangan ilmiah, seperti: buku, skripsi, tesis, disertasi, makalah, atau laporan formal ilmiah harus menggunakan kata pengantar.
Kata pengantar merupakan bagian dari keseluruhan karya ilmiah. Sifatnya formal dan ilmiah. Oleh karena itu, kata pengantar harus ditulis dengan Bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar.
Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut:
·         Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·         Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah
·         Penjelasan pelaksanaan penulisan karya
·         Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga.
·         Ucapan terima kasih
·         Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan.
·         Harapan penulis atas karangan tersebut.
·         Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.
e.      Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis sebagaimana lazimnya sebuah konvensi naskah karangan. Daftar isi berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab, sub-bab, dan unsur- unsur pelengkap dari sebuah buku yang bersangkutan.
Daftar isi disusun secara konsisten baik penomoran, penulisan, maupun tata letak judul bab dan judul sub-sub bab. Konsistensi ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.
f.        Daftar Gambar (kalau ada)
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap gambar yang tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan: judul gambar, dan nomor halaman. Judul gambar lebih dari satu baris ditulis dalam spasi tunggal. Antar judul gambar berjarak 2 spasi.
g.       Daftar Tabel (kalau ada)
Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar tabel ini menginformasikan: nama tabel dan nomor halaman.Judul tabel yang lebih dari satu baris ditulis dalam spasi  tunggal. Antar judul tabel diberi jarak 2 spasi.

2.      Isi Karangan
Bagian isi karangan sebenarnya merupakan inti dari karangan atau buku; atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.
a.       Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab I karangan. Tujuan utama pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan, dan menunjukkan dasar yang sebenarnya dari uraian itu. Kesuluruhan isi pendahuluan mengantarkan pembaca kepada materi yang akan dibahas, dianalisis-sintesis, dideskripsi, atau diuraikan dalam bab kedua sampai bab terakhir.
Pendahuluan terdiri dari :
1.       latar belakang masalah
·         Penalaran (alasan) yang menimbulkan masalah atau pertanyaan yang akan diuraikan jawabannya dalam bab pertengahan antara pendahuluan dan kesimpulan dan dijawab atau ditegaskan dalam kesimpulan.
·         Kegunaan praktis hasil analisis
·         Pengetahuan tentang studi kepustakaan
·         Pengungkapan masalah utama secara jelas dalam bentuk pertanyaan
·         Tidak menggunakan kata apa karena tidak menuntut adanya analisis, cukup dijawab dengan ya atau tidak
2.       tujuan pembahasan, berisi ;
·         Target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai
·         Upaya pokok yang harus dilakukan
·         Tujuan utama dapat dirinci menjadi beberapa tujuan sesuai dengan masalah yang akan dibahas.
3.       pembatasan masalah
·         Pembatasan masalah yang akan dibahas.
·         Rumusan detail masalah yang akan dibahas.
·         Definisi atau batasan pengertian istilah yang tertuang dalam setiap variabel.
4.       landasan teori
·         Deskripsi atau kajian teoritik variabel X tentang prinsip-prinsip teori
·         Penjelasan hubungan teori dengan kerangka berpikir
5.        Sumber data penulisan berisi:
·         Sumber data sekunder dan data primer.
·         Kriteria penentuan jumlah data.
·         Kriteria penentuan mutu data.
·         Kriteria penentuan sample.
·         Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan.
6.        Metode dan teknik penulisan berisi Penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan dan Teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data
7.       Sistematika penulisan berisi Gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan kesimpulan. Penjelasan lambang-lambang, simbol-simbol, atau kode (kalau ada).
b.      Tubuh Karangan
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas (sempurna). Di sinilah terletak segala masalah yang    akan dibahas secara sistematis. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur berikut ini:­­
·         Ketuntasan materi
·          Kejelasan uraian/deskripsi
c.     Kesimpulan
Kesimpulan atau simpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari isi karangan, dan juga merupakan bagian terpenting sebuah karangan ilmiah. Pembaca yang tidak memiliki cukup waktu untuk membaca naskah seutuhnya cenderung akan membaca bagian-bagian penting saja, antara lain kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan harus disusun sebaik mungkin. Kesimpulan harus dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat pengarang atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan.
Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara:
µ Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat ringkasan-ringkasan argumen yang penting dalam bentuk dalil-dalil (atau tesis-tesis), sejalan dengan perkembangan dalam tubuh karangan itu.
µ Untuk kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu.


3.      Bagian Pelengkap Penutup
Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah.
a.      Daftar pustaka
Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan.
Memuat Judul Bab, subbab, dan anak subbab disertai dengan nomor halaman pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik huruf capital, sedangkan bagian subbab dan anak subbab hanya ditulis dengan huruf capital pada bagian awalnya saja.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi:
·         Nama pengarang: penulisannya dibalik dengan menggunakan koma.
·         Tahun terbit.
·         Judul buku: penulisannya bercetak miring.
·         Data publikasi, meliputi tempat/kota terbit, dan penerbit..
·         Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun terbit.
Contoh: Tarigan, Henry. 1990. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. (Banyak versi lainnya, misal: Sistem Harvard, Sistem Vancover, dan lain-lain)
b.      Lampiran (Apendix)
Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki. Bila penulis ingin memasukan suatu bahan informasi secara panjang lebar, atau sesuatu informasi yang baru, maka dapat dimasukkan dalam lampiran ini. Lampiran ini dapat berupa esai, cerita, daftar nama, model analisis, dan lain-lain. Lampiran ini disertakan sebagai bagian dari pembuktian ilmiah. Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.
c.        Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad). Penulisan indeks disertai nomor halaman yang mencantumkan penggunaan istilah tersebut. Indeks berfungsi untuk memudahkan pencarian kata dan penggunaannya dalam pembahasan.
d.      Riwayat Hidup Penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang. Daftar riwayat hidup meliputi: nama penulis, tempat tanggal lahir, pendidikan, pengalaman berorganisasi atau pekerjaan, dan karya-karya yang telah dihasilkan oleh penulis.

SUMBER :
ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Konvensi+Naskah.doc
dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com/.../karya-il... 

Nama                    : Maya Nurhidayah
Kelas                     : 3EB02
NPM                      : 24210290

0 komentar:

Posting Komentar