KONVENSI NASKAH
Assalamualaikum wr.wb
Kali ini saya akan menjelaskan tentang Konvensi Naskah
A. PENGERTIAN KONVENSI NASKAH
Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan
ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Sebuah karangan juga
menuntut suatu persyaratan lain yaitu persyaratan formal; bagaimana supaya
bentuk atau wajah dari karangan itu, sehingga kelihatan tampak lebih indah dan
menarik. Persyaratan formal ini meliputi bagian-bagian pelengkap dan
kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan. Semua
persyaratan ini secara umum disebut dengan konvensi naskah.
Dari segi persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi menjadi 3 :
1. karya
yang dilakukan secara formal, yaitu bahwa suatu karya memenuhi semua
persyaratan lahiriah yang dituntut oleh konvensi.
2. karya
yang dilakukan secara semi-formal, yaitu bila sebuah karangan tidak
memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi.
3. karya
yang dilakukan secara non-formal.
bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya.
B. Syarat Formal Penulisan Sebuah Naskah
Dalam menyusun
karangan perlu adanya pengorganisasian karangan. Pengorganisasian karangan
adalah penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan
berdasarkan persyaratan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis:
penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan
format pengetikan yang sistematis.
Persyaratan
formal (bentuk lahiriah) yang harus dipenuhi sebuah karya menyangkut tiga
bagian utama, yaitu:
1.
Bagian Pelengkap Pendahuluan
disebut juga halaman-halaman
pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini
harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus
berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik.
a.
Judul
Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul
Judul pendahuluan adalah nama karangan.
Halaman judul pendahuluan tidak mengandung apa-apa kecuali mencantumkan judul
karangan atau judul buku. Judul karangan atau judul buku ditulis dengan huruf
kapital. Biasanya letaknya di tengah halaman agak ke atas. Namun,
variasi-variasi lain memang kerap sekali dijumpai.
Dalam pembuatan
sebuah makalah atau skripsi, halaman judul mencantumkan nama karangan,
penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas
pengarang (nomor induk/registrasi, kelas, nomor absen), nama unit studi (unit
kerja), nama lembaga (jurusan, fakultas, unversitas), nama kota, dan tahun
penulisan.
unsur-unsur pembuatan judul sebagai berikut:
·
Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
·
Judul harus menarik pembaca baik makna maupun
penulisannya.
·
Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
·
Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya
tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga,
nama kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
·
Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara
simetri (untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk
karangan yang tidak terlalu formal).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi
pada halaman judul:
·
Judul diketik dengan huruf kapital
·
Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk
kalimat
·
Nama penulis ditulis dengan huruf kapital, di
bawah nama dituliskan Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
·
Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis,
dan disertasi; makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo
·
Data institusi mahasiswa mencantumkan program
studi, jurusan, fakultas, universitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan
huruf kapital
b. Halaman Persembahan (kalau ada)
Bagian
ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin memasukan bagian ini, maka hal
itu semata-mata dibuat atas pertimbangan penulis. Persembahan ini jarang
melebihi satu halaman, dan biasanya terdiri dari beberapa kata saja.
Bila penulis
menganggap perlu memasukkan persembahan ini, maka persembahan ini ditempatkan
berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman
belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.
c. Halaman Pengesahan (kalau ada)
Halaman pengesahan digunakan sebagai
pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji,
dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya
ilmiah.
Halaman pengesahan biasanya digunakan untuk
penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, sedangkan makalah ilmiah, dan karangan
lainnya (baik non-fiksi maupun fiksi) tidak mengharuskan adanya halaman
pengesahan. Penyusunan pengesahan ditulis dengan memperhatikan persyaratan
formal urutan dan tata letak unsur-unsur yang harus tertulis di dalamnya.
·
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf
kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan.
·
Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing
materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan ditulis secara benar
dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah.
d. Kata Pengantar
Kata
pengantar adalah bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa menulis sebuah
karangan. Setiap karangan ilmiah, seperti: buku, skripsi, tesis, disertasi,
makalah, atau laporan formal ilmiah harus menggunakan kata pengantar.
Kata
pengantar merupakan bagian dari keseluruhan karya ilmiah. Sifatnya formal dan
ilmiah. Oleh karena itu, kata pengantar harus ditulis dengan Bahasa Indonesia
yang baku ,
baik, dan benar.
Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut:
·
Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·
Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah
·
Penjelasan pelaksanaan penulisan karya
·
Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan
dari seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga.
·
Ucapan terima kasih
·
Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan
nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan.
·
Harapan penulis atas karangan tersebut.
·
Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima
kritik dan saran.
e. Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap
pendahuluan yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan
menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis sebagaimana lazimnya
sebuah konvensi naskah karangan. Daftar isi berfungsi untuk merujuk nomor
halaman judul bab, sub-bab, dan unsur- unsur pelengkap dari sebuah buku yang
bersangkutan.
Daftar isi disusun secara konsisten baik
penomoran, penulisan, maupun tata letak judul bab dan judul sub-sub bab.
Konsistensi ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.
f.
Daftar Gambar (kalau ada)
Bila
dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap gambar yang tercantum dalam
karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan:
judul gambar, dan nomor halaman.
Judul gambar lebih dari satu baris ditulis dalam spasi tunggal. Antar
judul gambar berjarak 2 spasi.
g. Daftar Tabel (kalau ada)
Bila dalam
buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang tertulis dalam karangan
harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar tabel ini menginformasikan: nama
tabel dan nomor halaman.Judul tabel yang lebih dari satu baris ditulis dalam
spasi tunggal. Antar judul tabel diberi
jarak 2 spasi.
2. Isi Karangan
Bagian isi karangan sebenarnya merupakan
inti dari karangan atau buku; atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau
buku itu sendiri.
a. Pendahuluan
Pendahuluan adalah
bab I karangan. Tujuan utama pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca,
memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan, dan menunjukkan
dasar yang sebenarnya dari uraian itu. Kesuluruhan isi pendahuluan mengantarkan
pembaca kepada materi yang akan dibahas, dianalisis-sintesis, dideskripsi, atau
diuraikan dalam bab kedua sampai bab terakhir.
Pendahuluan terdiri
dari :
1. latar
belakang masalah
·
Penalaran (alasan) yang menimbulkan masalah atau
pertanyaan yang akan diuraikan jawabannya dalam bab pertengahan antara pendahuluan
dan kesimpulan dan dijawab atau ditegaskan dalam kesimpulan.
·
Kegunaan praktis hasil analisis
·
Pengetahuan tentang studi kepustakaan
·
Pengungkapan masalah utama secara jelas dalam
bentuk pertanyaan
·
Tidak menggunakan kata apa karena tidak
menuntut adanya analisis, cukup dijawab dengan ya atau tidak
2. tujuan
pembahasan, berisi ;
·
Target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai
·
Upaya pokok yang harus dilakukan
·
Tujuan utama dapat dirinci menjadi beberapa
tujuan sesuai dengan masalah yang akan dibahas.
3. pembatasan
masalah
·
Pembatasan masalah yang akan dibahas.
·
Rumusan detail masalah yang akan dibahas.
·
Definisi atau batasan pengertian istilah yang
tertuang dalam setiap variabel.
4. landasan
teori
·
Deskripsi atau kajian teoritik variabel X
tentang prinsip-prinsip teori
·
Penjelasan hubungan teori dengan kerangka
berpikir
5. Sumber data penulisan berisi:
·
Sumber data sekunder dan data primer.
·
Kriteria penentuan jumlah data.
·
Kriteria penentuan mutu data.
·
Kriteria penentuan sample.
·
Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan
pembahasan.
6.
Metode
dan teknik penulisan berisi Penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan
dan Teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data
7.
Sistematika penulisan berisi Gambaran singkat
penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan kesimpulan. Penjelasan
lambang-lambang, simbol-simbol, atau kode (kalau ada).
b. Tubuh Karangan
Tubuh karangan atau bagian utama
karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah. Bagian ini
menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas
(sempurna). Di sinilah terletak segala masalah yang akan
dibahas secara sistematis. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan
kelengkapan unsur-unsur berikut ini:
·
Ketuntasan materi
·
Kejelasan
uraian/deskripsi
c. Kesimpulan
Kesimpulan atau simpulan merupakan
bagian terakhir atau penutup dari isi karangan, dan juga merupakan bagian
terpenting sebuah karangan ilmiah. Pembaca yang tidak memiliki cukup waktu
untuk membaca naskah seutuhnya cenderung akan membaca bagian-bagian penting
saja, antara lain kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan harus disusun sebaik
mungkin. Kesimpulan harus dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat
pengarang atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan.
Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara:
µ
Dalam tulisan-tulisan yang bersifat
argumentatif, dapat dibuat ringkasan-ringkasan argumen yang penting dalam
bentuk dalil-dalil (atau tesis-tesis), sejalan dengan perkembangan dalam tubuh
karangan itu.
µ
Untuk kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup
disarikan tujuan atau isi yang umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam
tubuh karangan itu.
3.
Bagian Pelengkap Penutup
Bagian pelengkap penutup juga merupakan
syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah.
a.
Daftar pustaka
Daftar pustaka
(bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan
penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian
karangan.
Memuat Judul
Bab, subbab, dan anak subbab disertai dengan nomor halaman pemuatannya di dalam
teks. Semua judul bab diketik huruf capital, sedangkan bagian subbab dan anak
subbab hanya ditulis dengan huruf capital pada bagian awalnya saja.
Unsur-unsur
daftar pustaka meliputi:
·
Nama pengarang: penulisannya dibalik dengan
menggunakan koma.
·
Tahun terbit.
·
Judul buku: penulisannya bercetak miring.
·
Data publikasi, meliputi tempat/kota terbit, dan
penerbit..
·
Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul
artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun terbit.
Contoh: Tarigan, Henry. 1990. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa. (Banyak versi lainnya, misal:
Sistem Harvard, Sistem Vancover, dan lain-lain)
b.
Lampiran (Apendix)
Lampiran (apendix) merupakan suatu
bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki.
Bila penulis ingin memasukan suatu bahan informasi secara panjang lebar, atau
sesuatu informasi yang baru, maka dapat dimasukkan dalam lampiran ini. Lampiran
ini dapat berupa esai, cerita, daftar nama, model analisis, dan lain-lain.
Lampiran ini disertakan sebagai bagian dari pembuktian ilmiah. Penyajian dalam
bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.
c. Indeks
Indeks adalah daftar
kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis
(urut abjad). Penulisan indeks disertai nomor halaman yang mencantumkan
penggunaan istilah tersebut. Indeks berfungsi untuk memudahkan pencarian kata
dan penggunaannya dalam pembahasan.
d. Riwayat Hidup Penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup.
Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan
gambaran kehidupan penulis atau pengarang. Daftar riwayat hidup meliputi: nama
penulis, tempat tanggal lahir, pendidikan, pengalaman berorganisasi atau
pekerjaan, dan karya-karya yang telah dihasilkan oleh penulis.
SUMBER :
ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Konvensi+Naskah.doc
dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com/.../karya-il...
Nama :
Maya Nurhidayah
Kelas :
3EB02
NPM :
24210290
0 komentar:
Posting Komentar