Penalaran
Dalam tulisan ini saya akan
mencoba menjelaskan tentang “Penalaran” dan lebih menjelaskan lagi tentang “Pola
Penalaran Induktif beserta Jenis Penalarannya”. Saya mendapat berbagai
referensi yang bisa saya ambil, agar tulisan ini bisa lebih bermanfaat bagi
yang membacanya.
Penalaran
Penalaran merupakan
proses berpikir manusia yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian untuk menghubungkan data atau fakta yang ada
sehingga sampai pada suatu kesimpulan..
Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk pproposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Penalaran
Induktif
Adalah merupakan prosedur yang berpangkal dari
peristiwa khusus sebagai hasilpengamatan empirik dan berakhir
pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.
Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep
secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan
tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.
Dalam konteks ini, teori bukan merupakan
persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala
merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikangejala dan melakukan
generalisasi. Penalaran induktif dilakukan dengan menyebutkan
permasalahan-permasalahan khusus dan berangsur-angsur menuju simpulan
(permasalahan umum).
Bentuk – bentuk Penalaran
Induktif :
a. Generalisasi
Pengertian Generalisasi
·
Proses penalaran
yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk
mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
·
Generalisasi
mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan,
generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan
lain-lain.
·
Generalisasi sebagai teknik membicarakn
proses penalaran yang bertolak belakang dari sejumlah fenomena individual
menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena
yang diselidiki
·
Hukum penalran induktif tidak sampai pasti,
tapi kemungkinan besar, sedangkan penalran deduksi menghasilkan penalran pasti
Contoh :
·
Jika dipanaskan, besi memuai.
·
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
·
Jika dipanaskan, perak memuai.
·
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
Macam –
macam Generalisasi :
1.
Generalisasi sempurna adalah seluruh
fenomena menjadi dasar penyimpulan yang diselidiki.
Contoh :
semua hari tiap bulan Masehi tidak lebih dari 31 hari, dengan meneliti tiap
bulannya.
2. Generalisasi
tidak sempurna adalah generalisai berdasarkan sebagian fenomena untuk
kesimpulan yang belum diselidiki.
Contoh :
kita lihat sebagai orang Indonesia Gotong royong , tapi kita hanya melihat
sebagian saja.
b.
Analogi
Pengertian
analogi
Adalah cara
penarikan penalaran yang dilakukan dengan
cara membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi keduanya memiliki beberapa sisi
persamaan atau sifat yang sama .
Contoh :
·
Nina adalah lulusan
Akademi Amanah.
·
Nina dapat
menjalankan tugasnya dengan baik.
·
Ali adalah lulusan
Akademi Amanah. Oleh Sebab itu, Ali
dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Terdapat
tiga unsur penyimpulan analogi :
1.
Peristiwa pokok
2. Persamaan
prinsipal sebagai pengikat
3. Fenomena yang
hendak dianalogikan
c.
Kausalitas
Pengertian
kausalitas
penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang
saling berhubungan, yaitu menunjukkan hubungan sebab-akibat atau akibat-sebab.
Dengan menghubungkan fakta yang satudengan
fakta yang lain, dapatlah kita sampaikepada kesimpulan yang menjadi sebab
darifakta itu atau dapat juga kita sampai kepadaakibat fakta itu.
Macam hubungan kausal :
1.
Sebab- akibat.
Hujan
turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
2.
Akibat – Sebab.
Andika
tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3.
Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan
jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
Sumber :
sepitri.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../slide+penalaran.ppt
id.wikipedia.org
www.scribd.com
kk.mercubuana.ac.id/files/61004-12-632591541984.doc
0 komentar:
Posting Komentar