Akuntansi
Internasional
- Pengertian
Akuntansi Menurut para Ahli
Pengertian
akuntansi menurut menurut Kieso (2002 : 2), akuntansi
bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik
penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian,
pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan (2) entitas
ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah dipakai untuk menjelaskan
akuntansi selama beratus-ratus tahun.
Pengertian
Akuntansi Menurut Charles T. Horngren, dan
Walter T.Harrison (Horngren Harrison,2007:4)
menyatakan bahwa: Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data
menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil
keputusan.
Pengertian
akuntansi menurut Warren dkk (2005:10) menjelaskan bahwa: “secara
umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenaiaktivitas
ekonomi dan kondisi perusahaan”.
Pengertian
akuntansi menurut Soemarso S.R adalah sebagai berikut
“Akuntansi adalah Suatu Displin yang menyediakan informasi
penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya
perusahaan secara efesien.”
- Pengertian
Akuntansi Internasional Menurut para ahli
iqbal,
Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai
akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi
di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi diseluruh
dunia.
Menurut
Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang
akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu
(1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3)
Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Ada
beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda dengan yang
lainnya, Perbedaan studi akuntansi internasional adalah pada:
- Pelaporan
untuk MNC/MNE (Multi National Corporation.
- Batas
negara
- Pelaporan
untuk pihak lain di negara yang berbeda
- Perpajakan
Internasional
- Transaksi
Internasional
Tujuan
Akuntansi Internasional
Konsep
dari akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang lingkupnya.
Konsep ini mengarahkan akuntansi internasioanal menuju formulasi dan studi atas
satu kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara universal.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan satu standardisasi lengkap atas
prinsip-prinsip akuntansi secara internasional
Di dalam kerangka kerja konsep ini, akuntansi internasional dianggap sebagai sebuah sistem universal yang dapat diterapkan di semua negara. Sebuah seperangkat prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting principles-GAAP) yang diterima di seluruh dunia, seperti yang berlaku di Amerika Serikat, akan dibentuk. Praktik dan prinsip-prinsip yang dikembangkan akan dapat diberlakukan di seluruh negara. Konsep ini akan menjadi sasaran tertinggi dari suatu sistem internasional.
Di dalam kerangka kerja konsep ini, akuntansi internasional dianggap sebagai sebuah sistem universal yang dapat diterapkan di semua negara. Sebuah seperangkat prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting principles-GAAP) yang diterima di seluruh dunia, seperti yang berlaku di Amerika Serikat, akan dibentuk. Praktik dan prinsip-prinsip yang dikembangkan akan dapat diberlakukan di seluruh negara. Konsep ini akan menjadi sasaran tertinggi dari suatu sistem internasional.
- Akuntansi
Internasional Terbagi Menjadi Tiga Bidang yang Luas
Didalam
akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi mencakup
beberapa proses yang luas tersebut antara lain:
- Pengukuran
Dapat
memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan
kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan
menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai
profitabilitas dan operasi.
- Pengungkapan
Proses
dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan
keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses
mengkomunikasikan kepada para pengguna.
- Auditing
Proses
dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi
(pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
- Sejarah
Akuntansi Intenasional
Pada
mulanya, akuntansi diawali dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) di italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi
modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam
kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping)
yang diperkenalkan oleh luca paciolo (pada tahun 1447).
Pembukuan
berpasangan (double entry bookkeeping) merupakan praktik standar pencatatan
transaksi keuangan. Proses pembukuan hanya meliputi pencatatan
transaksi-transaksi ke dalam berbagai jurnal dan pemberian klasifikasi kode
perkiraan buku besar (yaitu pengumpulan data keuangan mentah) yang menjadi
dasar untuk sistem akuntansi yang mengumpulkan dan mengorganisir data mentah
menjadi informasi yang berguna.
Luca
pacioli lahir di italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di italia. Luca
orang yang pertama mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting
system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et
proportionalita pada tahun 1494. Namun banyak ahli sejarah yang berpendapat
bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni luca namun dia
hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan
mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Lica (Radebaugh, 1998).
Praktek
bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut
telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di italia namun hamper disemua
Negara eropa seperti jerman, belanda, inggris.Akuntansi model akuntansi belanda
di ekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi perancis di polinesia dan
wilayah-wilayah afrika dibawah pemerintahan perancis. Kerangka pelaporan sistem
jerman berpengaruh di jepang, swedia, dan kekaisaran rusia. Paruh abad 20,
seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi amerika serikat, kerumitan masalah akuntansi
muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik
tersendiri. Setelah perang dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa di dunia
barat. Perkembangan Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (munculnya
sekolah bisnis), seiring perubahan jaman dan perkembangan hubungan
internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi.
Sudut
pandang kontemporer
Adanya
sejumlah faktor tambahan yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi
internasional. Faktor-faktor ini berasal dari pengurangan signifikan dan
terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang
terjadi seiring kemajuan teknologi informasi. Beberapa hal sudut pandang
tersebut antara lain :
1. Adanya usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
1. Adanya usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
2. Pengendalian
nasional terhadap arus modal
3. Valuta asing
4. Investasi asing
langsung
5. Liberalisasi
transaksi
6. Privatisasi
perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan pembatasan
investasi lintas batas)
7. Kemajuan dalam
teknologi informasi
Konsep
dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan akuntansi
internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional di
dalam akuntansi. Hal ini meliputi :
- Kesadaran
akan adanya keragaman internasional di dalam akuntansi perusahaan dan
praktik-praktik pelaporan.
- Pemahaman
akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-masing
negara.
- Kemampuan untuk menilai dampak dari
beragamnya praktik-praktik akuntansi pada pelaporan keuangan.
- Munculnya
paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka kerja
dan pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional.
Munculnya
paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka kerja dan
pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional. Sebagai
akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-konsep dan teori-teori
akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut
:
1. Teori universal atau dunia
1. Teori universal atau dunia
2. Teori multinasional
3. Teori komparatif
4. Teori
transaksi-transaksi internasional
5. Teori translasi
Masing-masing
teori-teori di atas memberikan dasar bagi pengembangan dari sebuah kerangka
kerja konseptual untuk akuntansi internasional. Meskipun akan terdapat
argumentasi mengenai teori manakah yang akan lebih disukai.
- Penerapan
Akuntansi Internasional di Indonesia
Kompas, Bandung
Penerapan aturan
akuntansi internasional di Indonesia masih perlu disesuaikan dengan kondisi
perekonomian dan perusahaan. Demikian dikatakan Agung Nugroho Soedibyo, anggota
Dewan Standar Akuntansi-Ikatan Akuntan Indonesia, seusai menjadi pembicara
dalam pembukaan program Pendidikan Profesi Akuntansi di Universitas Widyatama,
Bandung, Rabu (13/10). Hingga saat ini, kata dia, baru 50 persen Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia mengacu kepada Standar Akuntansi
Internasional (IAS) yang dikeluarkan Dewan IAS. Agung menjelaskan, penggunaan
standar akuntansi internasional di Indonesia sudah berjalan sejak tahun 1973.
Pada saat itu, Indonesia menggunakan aturan-aturan akuntansi yang berasal dari Belanda. Kemudian, tahun 1974 hingga tahun 1984, Indonesia menggunakan aturan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) dari Amerika Serikat.
Tahun selanjutnya, ada perubahan pada aturan-aturan dalam GAAP, tetapi Indonesia tetap menggunakannya. Tahun 1994, Indonesia mulai menggunakan aturan akuntansi dari IAS, hingga saat ini. Namun, aturan IAS yang diterapkan Indonesia sifatnya baru harmonisasi saja, belum mengadopsi secara penuh dan menyeluruh terhadap aturan-aturan IAS.
Pada saat itu, Indonesia menggunakan aturan-aturan akuntansi yang berasal dari Belanda. Kemudian, tahun 1974 hingga tahun 1984, Indonesia menggunakan aturan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) dari Amerika Serikat.
Tahun selanjutnya, ada perubahan pada aturan-aturan dalam GAAP, tetapi Indonesia tetap menggunakannya. Tahun 1994, Indonesia mulai menggunakan aturan akuntansi dari IAS, hingga saat ini. Namun, aturan IAS yang diterapkan Indonesia sifatnya baru harmonisasi saja, belum mengadopsi secara penuh dan menyeluruh terhadap aturan-aturan IAS.
- Peran
Akuntansi Dalam Bidang Usaha dan Pasar Modal Global
Faktor
lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah
fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk
membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal
yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui
batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.
Menurut
peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu
melakukan hal-hal sebagai berikut.
1.
Proses pendaftaran
2.
Menyerahkan laporan keuangan. Mereka
dapat menggunakan US GAAP, IAS atau GAAP negara masing-masing tetapi
masing-masing ada persyaratan tambahan antara lain :
a. Mengisi Form 20-7 untuk laporan tahunan
b. Melakukan rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US GAAP
c. Memberikan disclosure sesuai US GAAP
a. Mengisi Form 20-7 untuk laporan tahunan
b. Melakukan rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US GAAP
c. Memberikan disclosure sesuai US GAAP
d.
Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu di audit
Sebagaimana
diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindung pemegang saham
publik khususnya investor perseorangan (individual investor). Sedangkan Private
Placement atau Institutional Investor market biasanya dianggap memilki
kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehinggan tidak perlu secara
khusus mendapat perlindungan pemerintah.
Dalam
transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified Institutional Buyers).
Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi. Kelompok
ini minimal harus menginvest sebesar US $ 250 milion. Bagi kelompok investor
ini biasanya tidak memerlukan banyak disclosure (pengungkapan) laporan
keuangan.
Di
samping itu dikenal ADR atau American Depository Receipts. Metode ini
dimaksudkan untuk mengonversi saham dari luar ke pasar domestik Amerika
sehingga lebih cocok dengan kondisi ekonomi dan investornya. Misalnya saham
nilai 10.000 dollar bisa dipecah menjadi senilai US $ 100 per lembar atau
seballiknya US$ 0.10 bisa dibuat menjadi US$ 100,00 per lembar. Di samping ADR
ada lagi GDR (Global Depository Receipts) yang sifat dan maksudnya sama untuk
mempermudah investor menanamkan modalnya di berbagai pasar, perusahaan atau
negara. Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat proses menuju global
market dan global accounting standard.
Sumber :
Buku teori akuntansi, Sofyan Syafri Harahap, Edisi
Revisi.
Muhamad Idrus,
et., all .akuntansi dan IFRS.
Nama : Maya Nurhidayah
Kelas : 4EB02
NPM : 24210290