Metode Pengumpulan Data
Pengertian Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Sedangkan
instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk
diolah atau dianalisis
Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan
sangat penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan
menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh
karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat
sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif (sebagaimana telah dibahas
pada materi sebelumnya). Sebab, kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam metode
pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang
tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa
dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih
jika dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil kebijakan publik.
DATA
A. Data Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan
sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data
primer dan data sekunder.
1.
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga
sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.
Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung.
Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain
observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan
penyebaran kuesioner.
2.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua).
Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik
(BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
Pemahaman
terhadap kedua jenis data di atas diperlukan sebagai landasan dalam menentukan
teknik serta langkah-langkah pengumpulan data penelitian.
B. Data Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua
jenis yaitu data kualitatif (yang berbentuk kata-kata/kalimat) dan data
kuantitatif (yang berbentuk angka). Data kuantitatif dapat dikelompokkan
berdasarkan cara mendapatkannya yaitu data diskrit dan data kontinum.
Berdasarkan sifatnya, data kuantitatif terdiri atas data nominal, data ordinal,
data interval dan data rasio.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif
adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif
diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara,
analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam
catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang
diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data
kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan
matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya,
data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:
1.
Data diskrit adalah
data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang. Contoh
data diskrit misalnya:
a. Jumlah Sekolah
Dasar Negeri di Kecamatan XXX sebanyak 20.
b. Jumlah siswa
laki-laki di SD YYY sebanyak 67 orang.
c. Jumlah penduduk
di Kabupaten ZZZ sebanyak 246.867 orang.
Karena diperoleh
dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat (bukan
bilangan pecahan).
2. Data kontinum adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan
bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan. Contoh
data kontinum misalnya:
a. Tinggi badan Budi
adalah 150,5 centimeter.
b. IQ Budi adalah
120.
c. Suhu udara di
ruang kelas 24o Celcius.
VARIABEL
Variabel adalah suatu sebutan yang dapat
diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Variabel
merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih atribut dari objek
yang diteliti. Konsep
yang mempunyai variasi nilai disebut variabel.
Macam – macam Variabel
1.
Variabel Kuantitatif.
- Variabel
diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan.
Contoh:
- Kehadiran : hadir, tidak hadir
- Jenis kelamin : laki-laki,
perempuan.
- Variabel
kontinum
Variabel Ordinal : variabel
tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak
pandai.
- Variabel Interval: variabel
jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
- Variabel Ratio: variabel
perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan
berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.
2.
Variabel Kualitatif
adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang
sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas,
Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).
4. Variabel Dependen (Dipengaruhi,
Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel
bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen
Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
5. Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai
variabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan
suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami
isteri.
6. Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan
variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak
dapat diamati atau diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan
(Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
7. Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3
dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan
yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol
maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor
pendidikan.
Proses pengukuran variabel merupakan
rangkaian dari empat aktivitas pokok yaitu:
1.
Menentukan
dimensi variabel penelitian. Variabel-variabel penelitian sosial sering kali
memiliki lebih dari satudimensi. Semakin lengkap dimensi suatu variabel yang
dapat diukur, semakin baik ukuran yang dihasilkan.
2.
Merumuskan
dimensi variabel. Setelah dimensi-dimensi suatu variabel dapat ditentukan,
barulah dirumuskan ukuran untuk masing-masing dimensi. Ukuran ini biasanya
berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan dimensi tadi.
3.
Menentukan
tingkat ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran. Apakah skala: nominal,
ordinal, interval, atau ratio.
4.
Menguji
tingkat validitas dan reliabilitas dari alat pengukur apabila yang dipakai
adalah alat ukur yang baru.
Tehnik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
- Tes
Tes merupakan serentetan pertanyaan
atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan,
intelegensia atau kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.Ditinjau
dari sasaran atau objek yang dievaluasi, maka dibedakan adanya beberapa macam
tes atau alat ukur lain.
- Tes kepribadian
atau personality test, yaitu test yang digunakan
untuk mengungkap kepribadian seseorang. Hal yang diukur bias self concept,
kreativitas, disiplin, kemampuan
khusus dan sebagainya.
- Tes sikap atau
attitude test, yang sering juga disebut dengan istilah skala sikap, yaitu alat
yang digunakan untuk mengukur berbagai sikap seseorang.
- Tes minat atau
measurement of interest, adalah tes yang
digunakan untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu
- Tes prestasi atau
achievement test, yaitu test yang digunakan
untuk mengukur pencapaian seseorang
setelah mempelajari sesuatu. Berbeda dengan tes yang lain yang langsung
menguji individu, maka tes prestasi dilakukan dengan terlebih dahulu
memberikan pengetahuan atau ketrampilan
tertentu yang ingin diujikan. Misal untuk mengetahui efektifitas suatu
pelatihan karyawan dilakukan dengan cara memberikan pelatihan terdahulu,
kemudian setelah pelatihan selesai karyawan diuji (tes) untuk mengetahui
apakah pelatihan tersebut dapat mencapai tujuan (sasaran) dari pelatihan
tersebut.
- Beberapa tes lain, missal tes intelegensia, tes bakat dll
Dalam menggunakan metode tes, peneliti
menggunakan instrument berupa soal-soal tes, dan soal tes
terdiri dari banyak
butir tes yang masing-masing mengukur satu jenis variable.
- Angket (kuesioner)
Kuesioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden. Kuesioner
dapat dibedakan atas beberapa jenis
tergantung dengan sudut pandang tertentu,
- Dipandang dari cara menjawab, maka dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu :
1)
Kuesioner terbuka, kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden
untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
2)
Kuesioner tertutup. Kusioner yang sudah menyediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih jawabannya yang ia anggap sesuai.
b.Dipandang dari jawaban yang diberikan yaitu,
1)
Kuesioner langsung, yaitu jika responden menjawab tentang dirinya
2)
Kuesioner tidak langsung, yaitu jika
responden menjawab tentang orang lain
c. Dipandang dari bentuk pertanyaan yaitu,
1)
Kuesioner pilihan ganda, ini
berarti sama dengan kuesioner tertutup karena responden hanya menjawab
berdasarkan pilihan jawaban yang tersedia.
2)
Kuesioner isian, ini berarti
sama dengan kuesioner terbuka, karena responden menjawab dengan kalimatnya sendiri.
3)
Check list, merupakan daftar
dimana responden tinggal membubuhkan tanda cek pada kolom yang sesuai
4)
Rating scale, yaitu
pertanyaan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan, missal
dari sangat setuju sampai ke sangat
tidak setuju.
Keuntungan penggunaan
kuesioner adalah:
a.
Tidak memerlukan hadirnya
peneliti
b.
Dapat dibuat anonym sehingga
responden dapat menjawab dengan bebas dan jujur serta tidak ada beban / tekanan
c.
Dapat dibuat standar sehingga semua responden diberikan pertanyaan
yang persis sama.
Kelemahan penggunaan kuesioner adalah:
a.
Responden sering tidak
teliti dalam menjawab, sehingga ada
pertanyaan yang terlewati ( tidak terjawab).
b.
Walaupun dibuat anonym,
kadang kadang dengan sengaja responden memberikan jawaban yang tidak jujur.
c.
Tingkat pengembalian
kuesioner yang rendah, terutama jika dikirim lewat pos.
d.
Waktu pengembalian yang
sangat bervariasi, yaitu ada yang cepat tapi juga banyak yang terlambat
sehingga menggangu atau memperlambat jadwal penyelesaian penelitian.
Kuesioner yang disampaikan ke responden sebaiknya diberi surat
pengantar. Hal ini akan memberikan kesan bahwa
responden dihargai dan sangat
diharapkan partisipasinya.
Hal yang harus ada dalam surat pengantar
adalah:
1.
Alamat reponden lengkap dengan jabatannya (jika ada)
2.
Tujuan mengadakan penelitian dan pentingnya penelitian tersebut
3.
Pentingnya responden dalam
penelitian ini
4.
Waktu pengisian kuesioner
(misal diharapkan kuesioner dikembalikan paling lambat 2 minggu sejak kuesioner
diterima).
5.
Jika digunakan jasa pos
sebaiknya disediakan amplom yang telah ditulis lengkap alamat peneliti dan
sudah diberi perangko
6.
Ucapan terima kasih kepada
responden
7.
Nama jelas pengirim dan
tanda tangan pengirim
Untuk skripsi, disamping surat pengantar dari peneliti juga perlu melampirkan
surat ijin penelitian yang diterbitkan oleh institusi pendidikan yang
bersangkutan.
3.
Interview
Interview sering juga disebut dengan
wawancara atau kuesioner lisan adalah merupakan dialog yang dilakukan oleh
pewawancara kepada responden untuk menggali informasi.
Secara fisik , interview dapat dibedakan menjadi 2 yaitu,
(1) interview terstruktur: Terdiri dari daftar pertanyaan
dimana pewawancara tinggal memberikan tanda (tick mark) pada pilihan
jawaban yang telah disediakan. Dalam hal ini menjadi seperti kuesioner, bedanya
bahwa responden berhadapan langsung dengan pewawancara sehingga jika ada hal
yang tidak dimengerti dapat ditanyakan dan pewawancara dapat mengecek secara
langsung kelengkapan jawaban responden.
(2) Interview tidak
terstruktur: adalah interview yang
dilakukan secara bebas oleh pewawancara, namun pewawancara tetap mengacu pada
data atau informasi apa yang diperlukan. Dalam hal ini pewawancara juga dapat
menggunakan pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal apa yang
perlu ditanyakan.
Melakukan interview bukan merupakan pekerjaan
yang mudah. Dalam hal ini pewawancara harus menciptakan suasana santai tapi
serius sehingga pihak yang diwawancarai mau menjawab pertanyaan dengan jujur.
4. Observasi
Didalam pengertian psikologik,
observasi atau pengamatan adalah merupakan seluruh kegiatan pengamatan terhadap
objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi observasi dapat dilakukan
dengan penciuman, penglihatan, pendengaran, peraba dan pengecap. Pengamatan
dengan menggunakan indra disebut pengamatan langsung.
Di dalam penelitian observasi dapat dilakukan
dengan menggunakan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara dan lain-lain.
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu,
a.
Observasi non sistematis, yaitu
observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak memakai instrument
pengamatan.
b.
Observasi sistematis, dilakukan oleh pengamat dengan memakai
instrument pengamatan. Dalam hal ini instrument yang dipakai dapat berupa
daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati sehingga pengamat
tinggal memberikan tanda pada kolom
tempat peristiwa muncul.
5. Dokumentasi
Dokumentasi,
berasal dari kata dokumen yang artinya semua barang-barang yang yang tertulis.
Di dalam melaksanakan metode dokumentasi , peneliti menyelidiki benda benda
tertulis seperti buku, notulen rapat, catatan, peninggalan benda purbakala yang
merupakan symbol symbol atau gambar.
Metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan
cara :
1)
menggunakan pedoman dokumentasi, yang memuat garis besar atau kategori dokumen yang akan dicari
datanya,
2)
check list, yaitu daftar variable yang akan dikumpulkan datanya dimana dari
daftar ini peneliti tinggal memberikan tanda pada setiap item yang ada dalam daftar.
Sumber :
xa.yimg.com/kq/.../MODUL+09+METODE...
edwi.dosen.upnyk.ac.id/MPK%206.doc
bocahbancar.files.wordpress.com/.../afif-penelitian...
Nama : Maya
Nurhidayah
Kelas : 3EB02
NPM :
24210290