Penalaran Deduktif
A.
Pengertian Penalaran Deduktif
proses
berpikir logis yang diawali dengan penyajian fakta yang bersifat umum, menyimpulkan
pengetahuan baru yang bersifat khusus dan
diakhiri kesimpulan khusus yang berupa prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku
khusus. Penalaran deduktif dapat berupa silogisme atau entimem.
•
Bersifat silogisme: argumen yang
terdiri dari premis-premis dan kesimpulan.
•
Premis
Yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan
B.
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penalaran yang
menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah
kesimpulan yang merupakan proposisi yang ketiga. Sementara itu, proposisi merupakan
pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena
kesalahan yang terkandung di dalamnya (Keraf, 1982). Silogisme terdiri atas
tiga bagian, yakni premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
·
Premis Mayor
Premis
mayor mengandung term mayor dari silogisme, merupakan generalisasi atau
proposisi yang dianggap benar bagi semua unsur atau anggota kelas tertentu.
Premis adalah proposisi yang menjadi dasar
bagi argumentasi, sedangkan term adalah suatu kata atau frasa yang menempati
fungsi subjek atau predikat.
·
Premis Minor
Premis minor mengandung term minor dari
silogisme, berisi proposisi yang mengidentifikasi atau menunjuk sebuah kasus
atau persitiwa khusus sebagai anggota dari kelas itu.
·
Kesimpulan
Kesimpulan adalah proposisi yang menyatakan
bahwa apa yang berlaku bagi seluruh kelas akan berlaku pula bagi
anggota-anggotanya.
Macam – macam Silogisme :
- Silogisme Kategorial
Adalah
silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi kategorik , Demi lahirnya
konklusi maka pangkal umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi
universal, sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus
partikuler atau singuler, tetapi bisa juga proposisi universal tetapi ia
diletakkan di bawah aturan pangkalan umumnya.
Silogisme kategorial adalah Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi :
·
Premis umum : Premis Mayor (My)
·
Premis khusus :Premis Minor (Mn)
·
Premis simpulan : Premis
Kesimpulan (K)
Dalam simpulan
terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat
simpulan disebut term minor.
Aturan umum dalam
silogisme kategorial sebagai berikut:
1)
Silogisme harus terdiri atas tiga
term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
2)
Silogisme terdiri atas tiga
proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
3)
Dua premis yang negatif tidak
dapat menghasilkan simpulan.
4)
Bila salah satu premisnya
negatif, simpulan pasti negatif.
5)
Dari premis yang positif, akan
dihasilkan simpulan yang positif.
6)
Dari dua premis yang khusus tidak
dapat ditarik satu simpulan.
7)
Bila premisnya khusus, simpulan
akan bersifat khusus.
8)
Dari premis mayor khusus dan
premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh silogisme
Kategorial:
Ø My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Badu adalah mahasiswa
K : Badu lulusan SLTA
- Silogisme Hipotesis
Adalah
argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik,
sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik yang menetapkan atau
mengingkari terem antecindent atau terem konsecwen premis mayornya
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang
berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu : bila
premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya
membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga
menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada air, manusia akan
kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.
- Silogisme Alternatif :
adalah Silogisme yang
terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis
minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak
alternatif yang lain.
Contoh
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di
Bogor.
- Emiten
Adalah silogisme yang dipendekkan. Silogisme ini jarang ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan
hanya premis minor dan simpulan.
Contoh entimen:
1)
Dia menerima hadiah pertama
karena dia telah menang dalam sayembara itu.
2)
Anda telah memenangkan sayembara
ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Sumber :
sepitri.staff.gunadarma.ac.id/.../slide+penalaran.ppt
WEB KDM – penalaran karangan ilmiah